Saat melihat ikan secara sekilas, semua tampak sama, tapi begitu melihat ikan lele, kita tak akan tertukar dengan ikan lain. Kita akan bisa langsung mengenali ikan lele. Terbungkus kulit bukannya sisik dan sungut peraba yang berada di dekat mulut mereka, semua perangkat itu membuat hewan air ini mudah dikenali. Ikan ini menjadi salah satu makan favorit di Indonesia.
Ikan lele merupakan salah satu ikan yang termasuk dalam ordo Siluriformes. Lele memiliki hubungan dengan carp, characins, dan minnows (ordo Cypriniformes). Di Indonesia, lele dikenal dengan beragam nama, seperti ikan kalang di Sumatra Barat, ikan lindi atau lele di Jawa Tengah. Ikan lele juga memiliki banyak spesies. Nah, kita akan membahas beberapa dari spesies tersebut. Simak ya!
1. Lele Lokal
Lele lokal adalah jenis ikan lele yang paling banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Para petani di Indonesia sudah membudayakan jenis ikan lele ini sebelum kedatangan jenis lain, contohnya lele dumbo. Karena dianggap tidak begitu memberikan banyak keuntungan, lele lokal sekarang semakin kurang diminati oleh para peternak.
Tingkat pakan yang dicerna atau dikenal juga dengan Food Convertion Rasio atau FCR dari ikan lokal ternyata sangat tinggi. Sayangnya, tingkat pertumbuhan lele ini sangat lambat. Tak pelak ini menjadi sangat merugikan bagi para peternak. Ukuran lele lokal yang dengan umur satu tahun besarnya masih kalah dengan ukuran lele dumbo yang baru berumur dua tahun.
Di Indonesia, lele lokal dibagi jadi tiga jenis, yaitu lele putih, lele hitam, dan lele merah. Untuk lele putih dan merah umumnya tidak dikonsumsi tapi dijadikan sebagai ikan hias. Jenis lele yang dibudidayakan dan dikonsumsi adalah lele hitam.
Senjata ikan lele lokal adalah patil yang beracun dan berbahaya. Orang yang kena patil lele, bagian tubuh itu akan bengkak. Pada hewan lain, patil akan membunuh.
2. Lele Dumbo
Jenis lele ini bukan merupakan lele asli dari Indonesia. Pertama kali datang pada tahun 1985, ikan lele ini dibawa dari Taiwan. Segera setelah kemunculannya, lele dumbo menjadi favorit di kalangan para peternak karena lele ini bisa tumbuh lebih cepat dan badannya besar alias bongsor. Habitat asli lele ini di perairan Kenya, Afrika.
Beberapa mengatakan bahwa lele dumbo merupakan hasi persilangan antara ikan lele yang berasal dari Taiwan, yaitu Clarias Fuscus, dengan jenis lele yang berasal dari Afrika, yaitu Clarius Mosambicus. Lele ini bisa dikenali dari ciri fisiknya yang memiliki kulit dengan warna hitam kehijauan. Dibandingkan lele lokal, patil ikan lele dumbo tak sebegitu berbahaya.
Kulit lele dumbo bisa berubah jadi bercak-bercak putih atau hitam saat lele mengalami stres. Warna ini akan berubah ke warna aslinya saat stres hilang. Karena lele dumbo tak biasa membuat lubang, maka lele ini akan lebih baik dibudidayakan di kolam tanah. Meskipun ukuran lele dumbo lebih besar dibandingkan lele lokal, tapi rasa lele lokal jauh lebih enak.
3. Lele Sangkuriang
Namanya mirip dengan salah satu legenda dari Jawa Barat, jenis lele ini merupakan hasil dari persilangan antara lele dumbo jantan f6 dan lele betina dumbo F2. Perkawinan silang ini menghasilkan sifat-sifat unggul bagi lele Sangkuriang, di antaranya memiliki kemampuan bertelur yang tinggi. Lele ini bisa bertelur sampai 40-60 butir tiap satu kali pemijahan.
Kelebihan lain dari lele Sangkuriang adalah mereka tahan terhadap penyakit. Selain itu, lele ini juga bisa dipelihara di tempat dengan air yang minim. Kualitas daging lele Sangkuriang juga lebih baik. Fisiknya tak beda jauh dari lele dumbo.
Perbedaannya terletak pada mulutnya yang berbentuk lebih lonjong, ukuran matannya yang lebih kecil, badannya yang memiliki bentuk lebih bulat, serta warna abu-abunya. Lele Sangkuriang juga menghasilkan telur yang lebih banyak serta daya tetasnya yang tinggi. Sementara untuk ukuran benih cukup merata.
Tubuhnya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan ikan lele phyton atau lele dumbo. Sayangnya, lele ini tak bisa dibenihkan dari indukannya karena akan terjadi penurunan pada kualitasnya.
4. Lele Mutiara
Seiring dengan berkurangnya minat terhadap lele dumbo yang selama beberapa waktu menjadi favorit masyarakat, para peneliti pun melakukan penelitian juga persilangan lele supaya menghasilkan lele jenis baru yang jauh lebih unggul.
Hasil dari penelitian dan persilangan itu adalah lele mutiara. Lele ini merupakan hasil persilangan gabungan antara starin lele Mesir, dumbo, Sangkuriang dan phyton.
Daya tahan tubuh dari ikan lele mutiara relatif lebih tinggi. Selain itu, masa pemeliharaannya lebih singkat. Waktu panen lele mutiara dapat dilakukan selama 40-50 hari. Karena tingkat pertumbuhannya yang tinggi, lele mutiara semakin banyak dibudidayakan.
5. Lele Limbat
Nama latin dari lele limbat adalah Clarias Nieuhofii. Ikan lele ini merupakan lele liar yang tersebar luas di Asia Tenggara. Habitat lele ini adalah sungai kecil dan rawa. Meski jarang dikembangbiakkan, lele ini sering dijadikan sebagai santapan. Cara menangkapnya dilakukan secara tradisional di habitatnya.
Lele ini mempunyai ciri fisik berupa ukuran tubuh yang panjang juga warna kulitnya yang abu-abu atau kekuningan. Warna bagian atas dari tubuhnya berwarna gelap kehitaman. Sementara bagian bawah kepala serta tubuhnya berwarna agak putih. Di bagian punggung ada deretan bintik-bintik yang berbentuk vertikal berwarna kekuningan atau agak putih.
vg2a - YouTube - Vg2a
ReplyDeleteyoutube vg2a youtube to mp3 ringtone - youtube vg2a - youtube vg2a - youtube vg2a. YouTube. Videos / 546 views. Vg2a.